Dingin terus merangkak
Menyapa shubuh dalam gelap
Mestinya semua tergeliat
Untuk menyambut sang mentari yang hangat
Tapi rupanya gerhana masih berkepanjangan
Terik sinar tak mampu sampai
Terapalingkan oleh wajah-wajah gurita globalisasi
Membiaskan sinar dan menciptakan ruang-ruang gelap
Untuk kalian bersembunyi dan tiarap
Magma enggan menggelora terhentikan akar-akar kapitalis
Yang makin kalis
Kawan,
Alu itu harus dipukul
Hingga ayam terbangun
Dan bangunan seribu candi kemegahan dalam balutan neolib
Akan tersalib
Karena para iblis
Mengira mentari akan kembalikan senyum manis
Mungkin harus kuhitung
Bagai dalam penjagaan petak umpet
Dan kususuri tiap lekuk persembunyian
Semoga kalian tidak dalam labirin...
Amin...
Shubuh, 23 februari 2009 – sekre kebebasan - sumampir
RIYANTO EMPAT DUA
Desir kendaraan saling berlomba
Memenuhi ruang dengar
Tak jarang getar aspal menjalar
Hingga membuat sedikit gelombang
Bersinergis pada getaran otak yang sedang berdendang
Memainkan manuver-manuver pemikiran
Tentang si brengsek neolib
Deras hujan dan dingin menusuk
Hingga ke pori tulang
Bermain notasi dengan lapar
Dan luapan kegelisahan
Pertanyaan
Pada malam
Pada keadilan...
Ada kawan
Ada musuh
Semua satu atap
Dalam balutan ego diri
Riak perjuangan tetap selalu menjadi mediasi
Untuk tetap dalam derap
Ada air hangat
Ada juga nasi lembek
Terkadang rezeki mengalir
Berpesta sedikit bak para kapitalis
Tapi ingat!!!kami pantang mengais...
Ada tawa
Ada tangis
Diselingi dialektika segar
Seperti rekahnya mawar
Berbekal keyakinan diri
Dari semangat pencarian akan sebuah hakiki
Memasung ketergantungan menuju independensi
Ada ajar ikhlas...disini...di HMI....
Ya Allah berkati... bahagia HMI....
22 Februari 2009, sekre HMI MPO Purwokerto..Jl.Riyanto 42 Sumampir Purwokerto.
Untuk Kampusku
FUCK !!!!
Sumampir, 22 Februari 2009.
1 comment:
Waduh.. Bang Gugel tau juga ya puisi bagus.. Salam kenal.. klik balik dunk..
Post a Comment