Pages

Friday, February 13, 2009

KOHATIquw Sayang, DIMANAKAH GERANGAN ???!!!




Tempo hari saya pernah mencoba memposting sebuah inisiasi pertemuan KOHATI di milis FORUM-HATI, milisnya teman-teman KOHA(MPO)WATI. Selain sebagai sebuah “pemanasan” menjelang kongres, juga untuk membangkitkan kesadaran teman-teman akhwat untuk muncul di ruang public. Keberadaan KOHATI memang masih…tetapi saya memilliki pandangan yang berbeda mengenai definisi dua kata antara keberadaan dan eksistensi, bagi saya itu berbeda walaupun secara harfiah sama. Eksistensi adalah saat kita mampu mengambil dan melakukan sebuah peranan bukan sekedar ada. So, sebagai sebuah refleksi dan evaluasi, kenapa sieh qta gak kongkow bareng ngobrolin gank KOHATI, mau lanjut atau bubar nieh gals???!!!

Walaupun usulan itu berujung pada sebuah ketidakjelasan karena tanggapan akhir adalah ” Kita itu orang-orang pasca struktur dik, kita hanya bisa memantau dan mendukung...”. Yeah... kumaklumi...mungkin salah tempat yak! Karena di milis itu ternyata isinya yunda-yunda yang sudah tidak aktiv lagi??!!!he3 Kalo komunikasi dan silaturahmi dengan teman-teman KOHATI yang masih aktiv juga sempat saya sambangi, baik di purwokerto maupun diluar purwokerto (yang pengen banget tuh maen ke Makasar, ewako Makasar??!!!he3). Tapi memang masih sebatas komunikasi biasa aja, paling-paling bertukar info and gosip .
” Jadi gini lho jeng...kayak gitu tuh...Trus gimana dengan disana bu??ujan bu??becek???ada ojek???!!!bla......bla...bla...” .


Kalopun diskusinya mendalam tentang beberapa agenda-agenda ”keperempuanan’, dan saya tanya ” gimana jeng kegiatannya?” ya paling-paling jawabannya ” Gitu lah bu!!biasa....seru kok bu!!!ya gitu deh.....” (halah...ni opo toh???!!!!)

Usulan, ide akan adanya komunikasi antar KOHATI mungkin lebih dilandasi kepada courius saya. Sebagai kader yang masih berumur jagung... (emang jagung umurnya berapa coy??!!!), belum genap dua tahun saya di HMI. Di Purwokerto sendiri, KOHATI secara struktural saat ini tidak ada. Beberapa periode yang lalu sih katanya sempat ada, saya hanya mencoba mempelajari dari dokumen-dokumen yang ada serta beberapa kontak para Yunda yang masih bisa dihubungi. Namun secara kultural, teknis adanya gerekan-gerakan yang intens di bidang ”keperempuanan” di Purwokerto masih hidup. Di cabang Semarang kabarnya sudah tidak ada lagi KOHATI, tapi toh justru saya merasakan ghirah para akhwat disana. Hal yang sama ada di cabang-cabang di bagteng. Kecuali Jogja ya yang dua tahun belakangan ini KOHATInya mulai bangkit. Katany sieh lebih rame lho jeng!!!^_^. Bagbar tak jauh beda... Bagtim..disana menjadi kekuatan tersendiri KOHATInya. Saya fikir...diantara teman-teman inilah perlu sesekali bertukar pemikiran, sharing ide, silaturahmi, entah apapun bentuknya, ada ataupun tidak ada Korps-nya para cewek HMI, KOHATI secara ruh masih hidup.

Perempuan memiliki peranan yang besar, sebanding dengan laki-laki didalam hidup ini. Namun mungkin masih menjadi sebuah hal yang ”agak langka” saat perempuan terjun ke ruang publik. Saya menilai KOHATI berperan besar sebagai sebuah penghembus semangat.

Sederhananya gini, cewek bakalan risih donk kalo misal dia harus bergerak sendirian, ditengah-tengah cowok. Bukan berarti bias gender..tapi bagi semua ”pengklasifikasian”...., itu pasti akan terjadi. Dimana-mana yang merasa sendiri..berbeda akan tidak dapat merasa bebas 100% terutama di awal-awal. Maka ada kecenderungan untuk masuk atau mengajak sesama jenisnya. Hal ini memang akan lebur sendiri kalo udah jadi habit. Witing tresna jalaran saka kulino.he3. Akan menjadi nggak risih lagi kalo emang udah terbiasa. Nah membiasakan ini bukan merupakan sebuah hal yang mudah. Apalagi jika itu dipengaruhi oleh kultur masyarakat. Apalagi di jaman kayak gini nieh...perempuan adalah objek pasar yang menggiurkan, yang menciptakan sebuah habit bahwa perempuan ada di barisan untuk tidak terjun di masyarakat.

Kalo misalnya nieh..KOHATInya mantap... qta-qta jadi nggak ngerasa risih..soalnya nggak sendirian. Lagian kan jadi ada temen ngrumpi yang asyik tuh... walaupun ngrumpi juga nggak sebatas sama cewek...tapi ya dipikir2 bagi cewek-cewek aktivis yang biasa dikelilingi cowok ya bosen juga kali ya ngbrol sama cowok mulu. Cowok itu kan obrolannya garing, nggak pake perasaan!!! Gimana nggak ngebetein coba???!!! Kalo sama cewek kan asyik...bisa lebih ada ”taste”nya. Jadi bukan sekedar karena qta gak bisa enjoy untuk membentuk teamwork sama cowok, tapi bosen juga kalo lama2 ngliat aktivis lagi2 cowok!!!

KOHATI muncul pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H, bertepatan dengan tanggal 17 September 1966 pada Kongres HMI ke-8 di Solo. Dari beberapa sumber yang saya punya, KOHATI memiliki bidang kerja yang khusus dan visioner, yaitu keperempuanan, itu katanya menurut ART pasal57 HMI, (tapi saya nggak melihat itu di ART yang hasil kongres kemarin, saya melihatnya segala hal mengenai lembaga kekaryaan dan lembaga khusus, tidak ada penjelasan khusus mengenai KOHATI, mungkin ada di PRT kali ya???!!!).

Mengutip sebuah pendapat dari kohati bahwa : ” Adalah suatu hal naif bila dikatakan eksistensinya menjadi kehilangan makna. Di kelompok manapun, suatu kelembagaan berdasarkan segragasi seks niscaya diperlukan”... Yang menjadi pertanyaan adalah apakah HMI adalah organisasi yang melihat arti penting pada segragasi seks itu???

Secara teknis, sudah jelas...bahwa perempuan and laki-laki ya beda. Apakah keinginan menuntut arti penting sebuah kohati adalah bahwa cewek itu lebih ingin ”dilihat”. Ini lho...gw cewek....!!!kenapa harus ditunjukkan secara gender-nya???!!! Misalnya..ada acara seminar tentang advokasi KDRT... apa sih bedanya ketika yang melakukan itu HMI atau kohati-nya??!! Gak ada bedanya...semua tetep aja sama yaitu HMI toh?! Apakah sudah kecenderungan bahwa akhwat lebih ingin diakui eksistensinya secara jenis kelamin-nya??? Maka sebenarnya secara tidak langsung organ2 akhwat seperti itulah yang mengangkat perbedaan gender!!!yang mendukung adanya diskriminasi gender! Karena tidak ada sebuah landasan yang jelas mengenai gerakan keakhwatan???!!

Sebenarnya kalo tujuannya sederhana aja utuk mengkader lebih banyak akhwat di HMI, itu lebih jelas. Parameternya nanti banyak nggak akhwat yang berkecimpung di HMI...(HMI bukan kohati!!). Kohati adalah sebagai wadah pemicu aja...dimana terkadang beberapa orang punya karakter untuk lebih enjoy saat harus memulai komunikasinya sesama jenis, ada yang punya ”hormon aneh” yang kalo ketemu lain jenis jadi ”keringetan” atau jadi ”diam seribu bahasa”. Nah, disitulah kemudian kohati bisa berperan untuk membina kader2 akhwat. Kohati itu nggak beda sama KPN..saya pikir lebih baik jika melebur menjadi satu kohati dan pengader. Jadi Kohati adalah bagian dari usaha pengkaderan di HMI. Kohati lebih kepada sublembaga khusus pada bidang pengkaderan....yang orientasinya pada akhwat. Toh secara teknis juga akan otomatis yang akhwat ikut akhwat yang ikhwan ikut ikhwan. Kohati sebagai lembaga yang mengarah pada bidang internal, itu lebih tepat, tapi untuk eksternal, untuk perjuangan, saya pikir akan terjadi ke-absurd-an.

HMI itu kan Pengkaderan dan Perjuangan... Pengkaderan itu meliputi pembinaan sikap serta penambahan pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan kader HMI tampil sebagai sosok khalifah Allah di muka bumi. Sedangkan hakekat perjuangan HMI adalah kesungguhan melaksanakan ajaran Islam pada kehidupan masyarakat secara bertahap dan konsisten di seluruh aspeknya. (ini ada pada khittah)

Pemikiran sederhana saya, pengkaderan lebih bersifat ke internal,pada pengembangan individu, maka ada baiknya memang melakukan pembinaan-pembinaan berbasis gender, karena pembinaan itu kan bersifat ”psikologis” juga. Sedangkan saat melakukan ”perjuangan”..itu sudah berbeda lagi...ini arahnya adalah sebuah aktualisasi, disana tidak ada lagi perbedaan jenis kelamin. Gini deh, kalo sholat...qta emang dibagi tempatnya nieh...yang cowok sama yang cewek dipisah.... itu kan ibadah pribadi kita...pengembangan diri kita masing2. Ntar kalo udah keluar..dan melakukan ibadah sosial kita...ya udah bareng-bareng lagi.... Permasalahan masyarakat tidak bisa dikelompokkan berdasarkan gender. Misal permasalahan KDRT, apa itu bisa dijeniskelaminkan sebagai permasalahan cewek??itu permasalahan bersama... Kalo permasalahan cewek ya lagi ”dapet”, permasalahan cowok ya ”mimpi basah”. Nah itu ranah pribadi…. Kalo masalah masyarakat, umat, dan lain-lain…itu nggak ada pengelompokkan gender. Misal deh..dalam Ibadan, kenapa sholat dibagi jadi dua yang cewek dan yang cowok???!! Trus kenapa zakat nggak ada bedanya antara cewek dan cowok???dan juga Ibadan-ibadah lain??

Nah salah satu masalah masyarakat yaitu konstruksi social yang membedakan antara cewek dan cowok…solusi yang kita lakukan bukan dengan mengelompokkan dan membedakan lagi mana yang cewek dan cowok, tp justru qta terjun bareng2 dan tunjukkan kalo dihadapan Allah nggak ada beda cewek n cowok, yang membedakan adalah factor keimanan!!!

Mungkin ini adalah isu klasik… isu basi yang sudah ada sejak dulu. Tapi segala hal yang ada sekarang juga semuanya basi….!!! Pemilu dan demokrasi itu juga basi…hanya saja menjadi hangat karena dikontekstualkan. Isu kohati ini mungkin basi...apalagi kalo senior2 udah bilang ” Itu zamannya anak-anak sekarang deh” Lalu dimana letak transformasinya donk, kanda dan yunda???!!!!

Sekali lagi, mungkin pemikiran ini muncul dari rasa penasaran saya. Mungkin agak membosankan bagi para senior atau teman-teman yang sudah merasa eksis kohati-nya. Satu tahun delapan bulan saya resmi jadi anggota HMI, masih sangat seumur jagung untuk mengkritisi ini mungkin. Berangkat dari keprihatinan dan kondisi serta tanggungjawab yang saya emban. Berangkat dari kegelisahan dan sejuta pertanyaan.... dengan minimnya wadah komunikasi, boro-boro milis, event-event aja jarang dilakukan. Globalisasi makin gencar..media komunikasi makin gadget...eh kader malah makin gaptek....capek deh!!!! Apakah memang teman-teman sudah tidak memerlukan komunikasi??!! Bukankah komunikasi adalah salah satu faktor penting dalam organisasi??? (gitu katanya mas Ashad pas SC kemaren...he3).

Harpannya dari nulis iseng ini ada sebuah ”pencerahan” bagi saya yang masih sangat belia ini. (karena saya lebih ”cerewet dan ekspresif” lewat tulisan...kalo aslinya sih...shinta itu pendiem banget..he3 ^_^) . Kalo memang tidak mungkin diadakan sebuah pertemuan yang bisa diinisiasi lewat media silaturahmi ini... ya setidaknya pertemuan conference dunia maya juga its ok (kemaren2 FORUM-HATI conference lho di YM.... he3). Ya, saling berbagi pemikiran dan pengalaman, saya pribadi masih banyak belum tahu tentang Kohati, walaupun sebelum2nya mungkin sudah pernah aktiv secara struktural di lembaga2 keakhwatan seperti di Korps PII Wati, keputrian rohis n LDK, sampe dept.Keputrian RISKA. Tapi...suer saya merasakan Kohati is so special!!! Gak tau deh specialnya itu karena ”ketidakjelasan”nya atau gimana....!!!he3.

Oke deh gitu aja... thanx to beberapa temen2, kakanda dan ayunda yang dengan setia balesin sms dan telpon saya yang terus nanya macem-macem tentang HMI. YAKUSA aja deh!!! Cheeerss!!! ^_^. (nta)


Notes : tadinya saya ngeblank nulis ttg kohati...eh ternyata jadi panjang lebar kayk gini...he3. Piss... ^_^
Title: KOHATIquw Sayang, DIMANAKAH GERANGAN ???!!!; Written by Shinta ar-djahrie; Rating: 5 dari 5

No comments: