You say that you love rain, but you open your umbrella when it rains. You say that you love the sun, but you find a shadow spot when the sun shines. You say that you love the wind, but you close your windows when wind blows. This is why I am afraid; You say that you love me too. (I Am Afraid, William Shakespeare)
PUISI di atas itu sedang terpolemik. Paling tidak, di kalangan para penggemar William Shakespeare, tokoh sastra masyhur dari Britania pada pertengahan abad ke-17. Apabila di Eropa dan beberapa tempat lain, puisi ini cukup menyita ruang debat, agaknya tak demikian ceritanya di Indonesia.
PUISI di atas itu sedang terpolemik. Paling tidak, di kalangan para penggemar William Shakespeare, tokoh sastra masyhur dari Britania pada pertengahan abad ke-17. Apabila di Eropa dan beberapa tempat lain, puisi ini cukup menyita ruang debat, agaknya tak demikian ceritanya di Indonesia.
Pertama kali melihat puisi I Am Afraid diterakan atas nama William Shakespeare adalah ketika saya sedang berselancar di internet. Banyak sekali domain pribadi atau kelompok di dunia maya itu yang mendaulat puisi I Am Afraid sebagai milik Shakespeare.
Kendati puisi I Am Afraid terlanjur terpolemik dengan gilang-gemilang, pada dasarnya, apa yang disangkakan itu tak memiliki pijakan yang solid. Terlalu banyak fakta yang dapat membuat para pecinta Shakespeare terlunta-lunta perasaannya, jika mereka akhirnya tahu bahwa puisi I Am Afraid bukan karya Shakespeare. Kendati pula, tak sedikit dari mereka yang menghendaki adanya fakta yang bisa membuktikannya.
Sebagai awalnya, mari kita simak sebuah puisi berbahasa Turky berjudulKorkuyorum di bawah ini:
Ya?muru seviyorum diyorsun, ya?mur ya??nca ?emsiyeni aç?yorsun. Güne?i seviyorum diyorsun, güne? aç?nca gölgeye kaç?yorsun. Rüzgar? seviyorum diyorsun, rüzgar ç?k?nca pencereni kapat?yorsun. ??te,bunun için korkuyorum; Beni de sevdi?ini söylüyorsun.(Korkuyorum, anonim)
Puisi Korkuyorum ini, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris maka akan terbaca identik sama sekali dengan puisi I Am Afraid yang tampil lebih dulu di permulaan telisik ini. Entah bagaimana musababnya sehingga ada tera nama Shakespeare pada puisi I Am Afraid. Sejak kapan kejadian ini bermula?
Saya akan mentransliterasi I Am Afraid dan Korkuyorum ke dalam bahasa Indonesia, berikut:
"Kau bilang bahwa kau mencintai hujan, tetapi kau buka payungmu saat hujan. Kau bilang bahwa kau mencintai matahari, tapi kau temukan bayanganmu saat matahari bersinar. Kau bilang bahwa kau mencintai angin, tetapi kau tutup jendelamu ketika angin bertiup. Itulah mengapa aku takut, saat kau bilang bahwa kau mencintaiku juga."
(Aku Takut ~ transliterasi Ilham Q. Moehiddin)
Kendati puisi I Am Afraid terlanjur terpolemik dengan gilang-gemilang, pada dasarnya, apa yang disangkakan itu tak memiliki pijakan yang solid. Terlalu banyak fakta yang dapat membuat para pecinta Shakespeare terlunta-lunta perasaannya, jika mereka akhirnya tahu bahwa puisi I Am Afraid bukan karya Shakespeare. Kendati pula, tak sedikit dari mereka yang menghendaki adanya fakta yang bisa membuktikannya.
Sebagai awalnya, mari kita simak sebuah puisi berbahasa Turky berjudulKorkuyorum di bawah ini:
Ya?muru seviyorum diyorsun, ya?mur ya??nca ?emsiyeni aç?yorsun. Güne?i seviyorum diyorsun, güne? aç?nca gölgeye kaç?yorsun. Rüzgar? seviyorum diyorsun, rüzgar ç?k?nca pencereni kapat?yorsun. ??te,bunun için korkuyorum; Beni de sevdi?ini söylüyorsun.(Korkuyorum, anonim)
Puisi Korkuyorum ini, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris maka akan terbaca identik sama sekali dengan puisi I Am Afraid yang tampil lebih dulu di permulaan telisik ini. Entah bagaimana musababnya sehingga ada tera nama Shakespeare pada puisi I Am Afraid. Sejak kapan kejadian ini bermula?
Saya akan mentransliterasi I Am Afraid dan Korkuyorum ke dalam bahasa Indonesia, berikut:
"Kau bilang bahwa kau mencintai hujan, tetapi kau buka payungmu saat hujan. Kau bilang bahwa kau mencintai matahari, tapi kau temukan bayanganmu saat matahari bersinar. Kau bilang bahwa kau mencintai angin, tetapi kau tutup jendelamu ketika angin bertiup. Itulah mengapa aku takut, saat kau bilang bahwa kau mencintaiku juga."
(Aku Takut ~ transliterasi Ilham Q. Moehiddin)