Pages

Sunday, August 13, 2006

"Dengan Revitalisasi Gerakan Pramuka kita tingkatkan pengabdian kepada Bangsa dan Negara"

SAMBUTAN

KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

PADA

PERINGATAN HARI GERAKAN PRAMUKA KE 45

14 AGUSTUS 2006

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kita sekalian,

Salam Pramuka!

Kakak-Kakak Pengurus Kwartir di seluruh Indonesia,

Kakak-Kakak Pelatih, Pembina, dan Pamong,

Adik-Adik anggota Pramuka yang saya banggakan,

Segenap keluarga besar Gerakan Pramuka di seluruh tanah air tercinta,

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita sekalian sehingga kita dapat bersama-sama pada hari ini untuk memperingati Hari Pramuka ke 45. Tema Hari Pramuka tahun ini adalah ”Dengan Revitalisasi Pramuka kita tingkatkan pengabdian kepada Bangsa dan Negara”. Tema ini memiliki arti yang strategis, karena sejalan dengan visi dan misi kepengurusan Kwartir Nasional masa bakti tahun 2003-2008.

Saudara-saudara yang saya hormati,

Sebagaimana telah diketahui Gerakan Kepanduan telah ada di Bumi Pertiwi sejak masa penjajahan Belanda dengan berbagai nama kelompok, baik berdasarkan etnik maupun paham keagamaan. Kemudian dengan terbitnya Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961, berbagai kelompok kepandauan yang ada di Indonesia waktu itu, oleh Presiden RI Bung Karno, disatukan menjadi Gerakan Pramuka. Disebutkan tugas Gerakan Pramuka adalah mendidik kaum muda Indonesia agar berwatak dan berkepribadian luhur serta memiliki jiwa bela negara yang handal.

Pendidikan non formal yang menjadi ciri utama Gerakan Pramuka, berperan sebagai komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal untuk melahirkan generasi yang bertanggungjawab pada masa depan. Untuk mencapai maksud tersebut dilaksanakan kegiatan kepramukaan yaitu proses pendidikan yang menyenangkan bagi kaum muda, dilaksanakan di luar lingkungan sekolah dan keluarga, dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan di alam terbuka. Sebagai pengemban tugas negara melakukan pembinaan terhadap generasi muda, seyogyanya Gerakan Pramuka mendapatkan perhatian dan dukungan sumber daya yang memadai.

Saudara-saudara yang saya hormati,

Dalam kurun waktu 45 tahun Gerakan Pramuka telah melaksanakan pelbagai kegiatan. Namun sebagaimana yang juga ditemukan pada berbagai Gerakan Kepanduan di banyak negara, perkembangan Gerakan Pramuka di Indonesia tidak begitu menggembirakan. Ada dua masalah pokok yang dihadapi yaitu masalah kuantitas di satu pihak yakni terjadinya penurunan jumlah anggota yang cukup tajam, serta masalah kualitas dipihak lain yakni prinsip dan kegiatan kepramukaan tidak lagi menarik minat kaum muda dan karenanya tidak mampu menangkal dan menyelesaikan pelbagai tantangan kaum muda.

Pelbagai laporan dan hasil penelitian menyimpulkan bahwa kehidupan kaum muda di manapun di dunia, pada saat ini banyak menghadapi pelbagai tantangan. Untuk negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, karena terkait dengan kehidupan sosial, ekonomi dan politik bangsa yang tidak menentu, ditemukan jutaan kaum muda tidak jelas masa depannya. Banyak diantara kaum muda pada saat ini tidak dapat melanjutkan pendidikan karena berbagai alasan. Sementara itu sebagai akibat kurangnya kegiatan pembinaan serta terbatasnya jumlah dan ragam wadah penyaluran minat dan bakat kaum muda, menyebabkan banyak kaum muda terjerumus dalam pelbagai tindakan kekerasan dan kesesatan.

Jumlah kaum muda yang terlibat dalam pelbagai kasus kriminal di Indonesia dari tahun ke tahun tampak meningkat dengan tajam. Dari sekitar 3 juta pengguna obat terlarang (NAPZA), sekitar 50-75% diantaranya adalah kaum muda. Setiap tahun diperkirakan terjadi sekitar 2,3 juta kasus aborsi, dan sekitar 10% diantaranya dilakukan oleh mereka yang belum berkeluarga. Dari sekitar 10% pelaku aborsi yang belum berkeluarga tersebut, 80-90% diantaranya adalah kaum muda. Jumlah kaum muda yang melakukan hubungan seksual tidak sehat juga tampak makin meningkat. Dampaknya terlihat dengan bertambahnya jumlah kaum muda yang menderita penyakit kelamin. Dari sekitar 80.000 -120.000 kasus HIV/AIDS yang tercatat di Indonesia, sekitar 20-30% diantaranya adalah kaum muda. Sekitar 80% penularan HIV/AIDS terjadi karena penggunaan jarum suntik pecandu narkoba yang digunakan secara bersama, yang pelaku utamanya kebanyakan adalah kaum muda. Peristiwa kekerasan diantara kaum muda juga tampak makin sering ditemukan, begitu juga perkelahian serta tawuran pelajar dan mahasiswa sering terjadi.

Saudara-saudara yang saya hormati

Sebagai wadah pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, Gerakan Pramuka sebenarnya memiliki banyak kegiatan positif bagi pembinaan kaum muda. Apabila berbagai kegiatan ini dapat diselenggarakan dengan baik, tujuan Gerakan Pramuka, seperti yang tercantum dalam AD/ART, yakni membentuk generasi muda yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur, beriman dan bertakwa, cerdas dan terampil serta kuat dan sehat, akan dapat dicapai dengan memuaskan, yang kesemuanya ini apabila dapat diwujudkan pada gilirannya akan berperan sangat signifikan dalam mencegah terjadinya pelbagai hal negatif diantara generasi muda.

Sayangnya, karena pengaruh berbagai faktor, berbagai kegiatan positif ini belum dapat diselenggarakan dengan baik. Untuk mengatasi masalah ini, tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan kecuali melakukan revitalisasi Gerakan Pramuka, sedemikian rupa sehingga Gerakan Pramuka dapat melakukan berbagai kegiatan yang diyakini mempunyai peranan yang besar dalam mencegah dan menanggulangi pelbagai masalah kaum muda. Yang dimaksud dengan revitalisasi di sini adalah melakukan upaya secara sistematis, berkelanjutan dan terencana untuk mengaktifkan kembali peran, fungsi dan kegiatan pokok Gerakan Pramuka.

Dengan revitalisasi, diharapkan Gerakan Pramuka dapat diterima dan diminati oleh kaum muda. Selain itu, dengan revitalisasi, diharapkan prinsip dan kegiatan kepramukaan, secara cerdas dan gemilang dapat menangkal serta menyelesaikan pelbagai masalah kaum muda. Manusia Indonesia masa kini dan masa depan yang diharapkan adalah manusia yang berkualitas, yakni manusia yang disamping cerdas dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga memiliki kepribadian dan watak yang santun serta mempunyai semangat bela negara dan menjadi patriot pembangunan yang handal. Semakin berkualitas manusia Indonesia yang ditunjukkan dengan semakin cerdas, sehat dan berkepribadian serta memiliki watak yang baik, maka insya Allah, semakin cepat kita dapat mengejar ketertinggalan kemajuan di berbagai bidang dari negara-negara tetangga dan bahkan negara-negara di dunia.

Adik-adikku anggota Pramuka yang saya banggakan,

Sangatlah tepat kalian memilih Gerakan Pramuka sebagai kegiatan ekstra kurikuler di luar sekolah, karena mengikuti sekolah formal saja tidak cukup mengingat sangat terbatas waktu untuk mempelajari berbagai pengetahuan dan ketrampilan. Berdasarkan hal-hal di atas, Presiden Republik Indonesia selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Mabinas) Gerakan Pramuka, insya Allah pada hari ulang tahun ke 45 ini, berkenan mencanangkan kembali pentingnya pendidikan kepramukaan bagi kaum muda dalam bentuk Revitalisasi Gerakan Pramuka. Presiden RI berharap kiranya Gerakan Pramuka dapat mewujudkan visi dan misinya, terutama yang terkait dengan pembentukan watak, mental dan kepribadian kaum muda Indonesia yang memiliki semangat bela negara, patriot pembangunan dan menjadi perekat bangsa.

Untuk terwujudnya visi dan misi ini, perlu segera dilakukan upaya pembenahan kepemimpinan dan manajemen Gerakan Pramuka. Revitalisasi Gerakan Pramuka tidak akan berhasil dilakukan, jika tidak ditopang oleh kepemimpinan dan managemen organisasi yang efektif dan efisien. Terutama pada saat ini, karena sebagai organisasi, Gerakan Pramuka telah memiliki jangkauan yang amat luas, mulai dari tingkat lokal sampai dengan tingkat nasional, yang kesemuanya harus dikelola secara baik.

Kecuali itu, untuk terwujudnya visi dan misi Gerakan Pramuka, peranan pelatih dan pembina adalah amat besar. Dengan perkataan lain peranan pelatih dan pembina menjadi faktor yang amat menentukan dalam menjamin keberhasilan revitalisasi Gerakan Pramuka, sebagaimana juga peranan guru dan dosen dalam revitalisasi sistem pendidikan.

Keberhasilan mewujudkan visi dan misi Gerakan Pramuka juga ditentukan oleh tersedianya dukungan sumber daya dan kejelasan aspek legal. Untuk ini, disamping secara terus menerus dan sistematis mengembangkan sumber daya, baik berupa bantuan Pemerintah maupun hasil usaha Gerakan Pramuka, juga sedang diupayakan untuk lebih memantapkan dasar hukum Gerakan Pramuka, yakni dengan meningkatkan status Keppres yang dimiliki saat ini menjadi Undang-undang Gerakan Pramuka.

Saudara-saudara yang saya hormati,

Beberapa hari yang lalu Presiden RI selaku Ketua Mabinas Gerakan Pramuka memperoleh penghargaan berupa Bintang Semangat Padi Emas, dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka memperoleh Bintang Semangat Rimba dari Persekutuan Pengakap Malaysia. Kedua penghargaan ini, disamping merupakan penghargaan terhadap segenap warga dan keluarga besar Gerakan Pramuka, juga merupakan babak baru dalam hubungan antara kedua bangsa serumpun yang dijembatani oleh dua organisasi kepanduan di kedua negara, yaitu Persekutuan Pengakap Malaysia dan Gerakan Pramuka Indonesia.

Akhirnya, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan arti PRAMUKA dalam kaitannya dengan upaya revitalisasi yang akan dicanangkan kembali oleh Presiden RI pada peringatan ulang tahun Pramuka ke 45 pada tanggal 14 Agustus 2006, hari ini, sebagai pedoman bagi kita semua dalam menyusun langkah-langkah strategis Revitalisasi Gerakan Pramuka, sebagai berikut:

P berarti perkuat kepemimpinan dan manajemen kwartir di semua jajaran,

R berarti rapatkan barisan Pelatih, Pembina, dan Andalan.

A berarti aktifkan perindukan, pasukan, ambalan dan racana di setiap gugusdepan,

M berarti mantapkan sistem among dengan permainan edukatif, dan menantang di alam terbuka

U berarti utamakan program peserta didik yang meningkatkan semangat bela negara, patriot pembangunan dan perekat bangsa

K berarti kokohkan kemitraan dan dukungan sumberdaya dari semua komponen bangsa

A berarti amalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari

Jayalah Pramuka, Jayalah Indonesia.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Pramuka,

Jakarta, 14 Agustus 2006

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

Ketua,

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH

Title: "Dengan Revitalisasi Gerakan Pramuka kita tingkatkan pengabdian kepada Bangsa dan Negara"; Written by Shinta ar-djahrie; Rating: 5 dari 5

No comments: