Pages

Tuesday, August 01, 2006

Semulia Khodijah, Secerdas Aisyah, Setabah Asiyah (istri Fir'aun)

-dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang -

Izinkanlah kuawali tulisan ini dengan beberapa hadits yang sungguh membuatku miris,

"..........Rasulullah SAW bersabda : 'Diperlihatkan kepadaku neraka, ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita, mereka berbuat kufur...................." (HR.Imam Bukhari)

" .......Rasulullah SAW bersabda : Aku melihat ke surga, maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang miskin dan aku melihat ke neraka, maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita" (HR.Al-Imam Al-Bukhari)

Tak cukup membuat pedihkah, dua perkataan sang khotimul Anbiya, setidaknya bagi aku - kaum wanita-.
Kalau kita coba bandingkan dengan fenomena wanita zaman sekarang, memang apa yang diungkapkan dalam hadits tersebut benar adanya.
Sungguh, bodohlah jika seorang wanita (baca : muslimah), tidak respect dengan teguran diatas. Dengan waktu ibadah yang lebih sempit dibandingkan kaum Adam, harusnya kita sadar bahwa peluang kita menjadi kekasih sang Rabbul Izzati telah tercuri garis start-nya. Jika terlaksanakan semua ibadah fardhu-nya saja, kemudian kita akumulasi, maka timbangan kita tidaklah lebih berat dibandingkan timbangan kaum Adam.
Allah memang tidak membutuhkan ibadah kita. Dia akan stay cool walau kita lepas hijab, walau kita mengkufurinya, walau kita ....arggh....sungguh banyak sekali jenis dosa yang kaum kita miliki (suer....aku malu!)
Bukan kesetaraan gender yang perlu digembar-gemborkan kaum feminis. Bukan persamaan derajat laki-laki dan wanita yang selalu menjadi masalah kaum "kartini" itu. Memaknai wanita secara kodrati saja masih terlalu rabun. Jadilah wanita yang benar-benar wanita. Karena wanita itu mulia jika kita tau hakikatnya.
Libido wanita sembilan kali lebih tinggi dibanding pria (berdasarkan sebuah penelitian). Tanpa penelitian pun, sebenarnya bukti itu tela terpampang jelas. Wanita (kebanyakan) lebih mengedepankan libido dibanding aktualisasi diri. Sungguh aku menangis dan kembali menangis ketika kembali lagi kutemukan kaumku menjadi minoritas ketika ku masuk dan bergabung di berbgai komunitas. Ini yang dikatakan wanita era global ? yang lebih mementingkan bedak tebal dan ke"bebas"an dibanding menyumbangsihkan perjalanan hidup di lahan perjuangan.

Ok, kata bang Iwan fals: urusan moral....itu urusan pribadi masing-masing, urus saja moralmu!. Aku hanya ingin watawashoubilhaq....
Satu yang ingin kupatri dalam perjalanan hidup yang telah, sedang, dan akan kulalui.....kuingin menjadi muslimah yang Semulia Khodijah, Secerdas Aisyah, Setabah Asiyah (istri Fir'aun). Amien.
(tuh kan.....perfeksionis banget..arggh...manusiawi lah :P )


awal agustus nol enam

-nta-
-keep Allah in u'r heart-
Title: Semulia Khodijah, Secerdas Aisyah, Setabah Asiyah (istri Fir'aun); Written by Shinta ar-djahrie; Rating: 5 dari 5

1 comment:

Service Komputer said...

Semoga saudariku dan semua kaum hawa, hamba-hambannya yang kita temui dan dekat dengan kita di selamatkan dan termasuk hamba yang senantaisa bersama hidayah Alla"