Pages

Tuesday, August 01, 2006

Kepada Jogja

-dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang-

Ada sebentuk cinta dan kerinduan pada aransemen kota gudeg yang begitu melenakan. Tiap-tiap ruas jalan seolah menarikan sayap-sayap budaya yang mengalunkan jiwa. Unggah-ungguh yang begitu kental menyadarkan status diri sebagai “abdi “ dalam perjalanan fana ini.
Jogjaku tercinta, entah mungkin ini cinta buta (kata “anak muda”), sungguh ada cita tersendiri menghabiskan pengabdian hidup di syahdunya kota budaya. Diiringi notasi gending yang melantunkan syair wirid. Lepas semua perbedaan, kemanunggalan…itulah yang dirindukan. Kemanunggalan dalam sebuah kedamaian dan keindahan…..menuju sebuah keabadian!
Ah, tetes itu memang tiada mengalir saat bumi lautan Jogja bergesar meluluhlantakkan bangunan-bangunan dan menelan jiwa-jiwa yang berdosa (tiap manusia pasti punya dosa!salah kaprah dan terlalu berlebihan ketika kita menyebutnya jiwa-jiwa tak berdosa!). Karena kusadar bukan sebuah kesedihan atau tetesan air mata yang dituntut oleh gejolak alam itu. Ada sebuah pelajaran indah yang perlu direnungkan dan diamalkan dalam perjalanan menuju keabadian, dalam persinggahan sementara ini.
Jogjaku yang kucinta………
Bukan berarti ku menuhankan Jogja. Jogja memang bukan segalanya. Tapi di Jogja-lah ku ingin menempa jiwa ini untuk memaknai hidup selayaknya Nabi Muhammad saat berkeinginan hijrah menuju Madinah. Namun, kupasrahkan pada sang Sutradara. Jika memang baik, maka dekatkanlah aku, jika tidak baik maka jauhkanlah aku.

*) dini hari tadi, Bantul kembali disapa gempa.Ternyata perlu ada remedial dari pembelajaran kemarin!
Saat rindu itu muncul kembali, 25 Juli 2006

-nta-
-keep Allah in u’r heart-
Title: Kepada Jogja; Written by Shinta ar-djahrie; Rating: 5 dari 5

2 comments:

Service Komputer said...

Bismillahirrahmanirrahiim

"Ana sangat menghargai dan berharap pada saudariku, semoga banyak yang mendapatkan manfaat datu tulisan-tulisan saudariku"

>>>Aku katakan ada sebuah tanggung jawab ketika kita memilih untuk merangkai kata dengan kata, klausa dengan klausa, dalam sebuah wacana entah itu berwujud fiksi ataupun yang lain.
>yup, tanggung jawab dari isi tulisan kita baik bagi diri sendiri maupun kepada orang lain yang akan membacanya dan menuturkan kepada orang lain lagi

>>>Iqra warrabukal aqram, alamal insana bil QOLAM. Tuhan pun sempat menyinggung pena (dalam artian tulisan) sebagai perantara akan sebuah “ilmu”.
>semoga kita bisa meresapi dan mengamalkan makna dari surat al-'alaq ini dengan sebenar-benarnya

>>>Menjadi penulis memang mudah, namun menciptkan tulisan-tulisan yang “bertanggung jawab” itu adalah sebuah homework bagi para penulis. “Yang penting berani dulu berkarya”…………….betul memang! Tapi orang yang berani bukanlah orang yang tidak pernah takut, orang yang berani adalah orang yang dapat memaknai ketakutan sebagai bagian dari keberanian.
>Great 4 saudariku

>>>Yang penting berkarya tanpa memperhatikan kualitas, sama saja dengan tindakan lacur para pemuda dalam pergaulan bebas yang melakukan free seks seperti mesin pencetak anak!
>'afwan kata-kata ini agak kurang lembut di hati ana, semoga ada sedikit kata pengganti yang lebih indah... :)

>>>Meskipun tulisan tersebut hanya dikonsumsi sendiri. Sebuah egois yang terlalu egois saat mengkaryakan untuk pribadi (Padahal manusia diciptakan bukan untuk dirinya sendiri). Sudah egois ditambah karya yang diciptakan adalah sebuah karya yang tidak bertanggunjawab maka itulah sebuah contoh kasus “bunuh diri “ alias “pembodohan pribadi” yeah….masih lebih baik sih dibandingkan “pembodohan public” !
> bagus juga logika saudari, semoga banyak yang menerima

>>>So, aku memilih menulis sebagai jalan hidup yang akan aku jalani. Dalam tapak-tapak perjalanan yang telah, sedang, dan akan aku lalui, akan terus kucari dan kuamalkan sebuah tanggung jawab dalam “menulis”.
>Amiin,semoga Allah mengkatuniai saudariku kekuatan untuk menempuh jalan tersebut, semoga menjadi jalan yang benar-benar disisi Allah dan bisa istiqomah

Depan computer, 1 Agustus 2006

~khamba yang faqir untuk senantiasa mengharap rahmat hidayah Allah~

...Muh. Ulinnuha...

Service Komputer said...

"Ahlan wasahlan bik"

4 saudariku, Met datang di Jogja

Semoga disini saudariku bisa banyak berkarya dan sukses

Namun camkan kuat-kuat pesan ana, disini mungkin apa yang saudariku harapkan akan mudah didapatkan baik/buruk, karnannya jaga diri, jaga hati, jaga pergaulan + terpenting jaga iman sekuat-kuatnya"

"Keimanan seorang hamba dinilai dari siapa yang menjadi keimanan temen-temen deketnya"
"Kelak seorangn hamba akan dikumpulkan dengan apa yang dicintainnya"
(makna dari al-hadist)