Pages

Thursday, February 14, 2008

Link Enforcement Sebagai Upaya Pembinaan Kader




Wonosobo – Esensi HMI sebagai organisasi perkaderan dan perjuangan merupakan suatu hal yang perlu kita perhatikan. Perkaderan memiliki point penting bagi berlangsungnya organisasi yang kini sudah menginjak usia lebih dari separuh abad ini. Pembinaan kader dapat dilakukan melalui berbagai upaya salah satunya dengan penguatan jaringan antar cabang yang diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling “gendhu-gendhu rasa”. Kiranya hal itulah yang menjadi bahasan hangat para kader ex-LK II ke-XIV Semarang yang melakukan follow-up hari Selasa (12/2) lalu di kawasan obyek wisata Dieng, Wonosobo.

Dengan diliputi udara yang lumayan dingin, sejumlah 16 kader dari 21 kader yang seharusnya hadir, tampak antusias mengikuti diskusi “gendhu-gendhu rasa kader” siang itu. Dipandu oleh M.Yusuf- ketua cabang HMI Semarang- yang juga tim pemandu pada saat LK II XIV, siang itu masing-masing kader mencoba menganalisa kondisi HMI di masing-masing cabang serta mencoba memformulakan solusi.

Masalah Perkaderan memang menjadi bahasan utama pada diskusi tersebut. Sebagian besar dari peserta diskusi memang kebetulan merupakan pengurus di komisariat dan cabang masing-masing sehingga mereka memanfaatkan event tersebut untuk saling sharing dalam pemecahan problematika yang terjadi. Dalam diskusi tersebut memang telah disepakati bahwa acara siang itu bukan berorientasi pada hasil yaitu solusi konkrit permasalahan, namun solusi akan didapatkan ketika masing-masing kader kembali ke ”medan perang” masing-masing.

Dari diskusi yang dilangsungkan di area Candi Arjuna kompleks obyek wisata Dieng tersebut bisa diinventarisir berbagai jenis problematika yang terjadi. Mulai dari futur-nya kader hingga kebijakan birokrasi kampus merupakan pilar-pilar tantangan yang dihadapi para kader di jalur perjuangan ini.

Inti dari diskusi siang itu menyiratkan pentingnya sebuah komunikasi dalam penyelesaian masalah. Inovasi serta kreativitas juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kader baik secara kualitas maupun kuantitas. Disamping itu semua, penguatan etos perjuangan kader juga dirasa sangat diperlukan sehingga jangan ada lagi terdengar kader bawangpuk.

Event ini secara tidak langsung juga merupakan salah satu alternatif pembinaan kader. Penguatan semangat memang tidak selalu terpancang dilakukan internal cabang, namun dapat juga dengan penguatan jaringan antar cabang. Sharing kader antar cabang akan menambah wawasan kader mengenai kondisi HMI secara komprehensif . Diskusi diakhiri dengan mengunjungi objek wisata kawah di Dieng. Peserta juga menyepakati adanya follow-up II di bulan Mei nanti bertempat di Purwokerto dengan sebuah bentuk acara seminar dan pelatihan.

Bagi para peserta diskusi, LK II yang merupakan salah satu tempat berproses diharapkan bukan sekedar menjadi jenjang training, namun merupakan starting point bagi kader untuk mengaktualisasikan potensinya. Mereka berharap event follow-up training seperti ini dapat berlanjut, selain sebagai acara temu kangen juga merupakan penguatan jaringan antar cabang untuk meningkatkan konsolidasi gerakan. Sebagai catatan, para ex-peserta LK II ke-XIV Semarang ini sebagian besar tercatat sebagai ketua komisariat serta posisi-posisi struktural yang cukup vital di kepengurusan HMI baik di cabang maupun komisariat. Hal tersebut dipandang sebagai sebuah implementasi semangat juang mereka bersama HMI. Yakin Usaha Sampai!!!(nta)

View more at http://ntacaholic.blogspot.com



Title: Link Enforcement Sebagai Upaya Pembinaan Kader; Written by Shinta ar-djahrie; Rating: 5 dari 5

No comments: