Lingkaran nyaman memang melenakan dan orang harus keluar
dari wilayah itu jika mau berkembang. Itu yang menjadi latarbelakang dari
seorang Paul Kemp (Jhonny Deep). Sebenarnya saya nggak suka ngliat adegan
pertama ketika Jhonny Deep tampak kucel dan mabuk berat. Itu kesan pertamaku
waktu nonton film ini.hehe. Oke, tapi itu bisa kumaklumi, dari judulnya saja
“the rum diary”. Rum adalah jenis minuman keras yang terkenal di wilayah barat
sana. Buku harian dari sebuah minuman keras?? Hemmh.., menarik!
Tapi awal mula yang membuat menarik sebenarnya bukan itu.
Bahwa film ini diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya Hunter
S.Thompson, seorang jurnalis dan novelis Amerika. Novel ini juga disebut-sebut
sebagai alter ego dari Hunter. Menceritakan seorang Paul Kemp yang bosan dengan
hiruk pikuk NewYork dan menuju ke Puerto Rico dan melamar sebagau jurnalis di
harian San Juan Star yang dipimpin
oleh Letterman (Richard Jenkins). Film ini mengambil setting tahun 1960, dimana
Amerika Serikat dipimpin oleh presiden Dwight D.Eisenhower. Berbagai intrik
politik dan pergerakannya membuat Paul menjadi jengah dan memilih ke Puerto
Rico.
Bersama rekan kerjanya, Bob Sala (Michael Rispoli), Paul
berkenalan dengan Hal Sanderson (Aaron Echkhart). Hal adalah mantan jurnalis San Juan Star yang kini telah beralih
profesi sebagai pebisnis handal. Paul kemudian karena beberapa kejadian
terpaksa masuk ke ajakan kerjasama Hal untuk membuat sebuah tulisan yang
terkait untuk mendukung bisnisnya. Tentu saja semua itu ada di jalur ilegal.
Ketidakkonsistenan kisah, atau memang kisahnya yang terlalu
banyak disajikan, film ini menjadi agak semrawut untuk dinikmati. Mungkin
prosed adaptasi dari novelnya yang belum selesai. Untuk urusan acting, siapa yang meragukan Jhony Deep,
walaupun masih terlihat karakter ia saat bermain di film franchise Pirates of The Carribean dulu. Hehe. Untuk yang lainnya ya standart,
hanya saja memang karakter tiap tokoh tidak tergali dalam. Itu sangat disayangkan.
Tapi jadi penasaran untuk baca novelnya...hehe.
Saya suka beberapa dialog-dialog cerdas yang ada di film
ini. Beberapa juga kocak. Misalnya saat Paul pindah ke apartemen Sala yang
“sederhana”. Ketika Paul menanyakan, katanya Sala memiliki tivi. Tapi ternyata
dengan santai Sala menjawab , saya tak punya tivi tapi punya teropong, jadi dia
nonton tv tetangga dari balik jendela. Tetangga itu tuli jadi setiap menyalakan
tv selalu keras suaranya. Kocak. Ini potongan dialognya :
Paul Kemp: "I thought you said you had a TV."
Sala: "No, the guy across the alley has a TV. I have binoculars."
Dan masih banyak dialog-dialog yang lucu. Tapi, memang beberapa istilah muncul dan sulit untuk dimaknai, mungkin karena bahasa novel aslinya juga seperti itu. Heemhh..
Lepas dari itu semua, saya suka setting Puerto Rico tahun
1960 dengan pilihan gambar yang eksentrik dan musik yang match. Ending dari cerita ini memang jadi teramat simple. Kisah
cinta Paul dengan Chenault (Amber Heard) juga rada geje . Tapi saya suka salah satu kata-kata Paul ketika membaui
tinta. Jadi ketika akhirnya Paul ingin menerbitkan sebuah tulisan, ternyata
kantor San Juan Star sudah (di)gulung tikar. Namun jiwa seorang penulis
benar-benar terpatri, ketika ia masih membaui tinta, maka ia masih melihat
sebuah keoptimisan, bahwa kebenaran dapat disuarakan melalui tulisan. Aku suka
semangat itu!!.
The last, saya
sepertinya perlu menonton film ini beberapa kali lagi dan nampaknya akan
mendapati hal lain yang luar biasa. Acung jempol untuk settingan dan aransemen
musiknya. Jhony deep juga tampil natural di film ini, tak banyak polesan. Dari
aku, ada nilai delapan dari skala 10. J
Detail film
Sutradara : Bruce Robinson , Produser : Johny Deep, Graham
King, Christi Dembrowski, Anthonu Rhulen, Robert Kravis, Tim Headington.
Penulis Skenario : Bruce robinson, diadaptasi dari novel karya Hunter
S.Thompsin. Pemain : Johnny Deep, Aaron Eckhart, Michael Rispolo, Amber Heard,
Richard Jenkins, Giovanni Ribisi, Amaury Nolasco, Masdhall Bell, Bill
Smitrovich, Julian Holloway, Karen Austin, Jason Smith. Musik : Christopher
Young. Sinematografi : Dariusz Wolski. Editing : Carol Littleton. Studio : GGK
Films.
Senja kedua di
rabiutsani 1433, mendung itu menemaniku dan enggan menghujaniku, seperti
menggemuruhkan sebuah semangat bahwa its everything’s gonna be okay. Hidup ini
indah, nikmati saja. J
#studioku bertambah
keren hari ini, besok akan membaui semangat baru saat siaran, yeiy!!
#daftar buku dan film
yang ngantri pengen diresensi, ah mereka memang kekasih setiaku.
#belum dapet film The
Artist, nominasi oscar. Kalo nominasi lainnya sih udah punya, tapi ada yang
belum ditonton. Yeaaah, di sela-sela mengerjakan tugas lainnya. Materi training
udah ditagih tuh!!hehe. Semangat..semangat! Aku tak punya waktu untuk bersedih
dan beristirahat.., hidup cuma sebentar, manfaatkanlah sebaik-baiknya! Go!
No comments:
Post a Comment