Pages

Thursday, December 27, 2007

Tentang Tiga Waktu Hari Raya

Lagi-lagi banyak perbedaan. Its ok, different is beautiful. Ada yang ngikut pemerintah (hari kamis), ada yang hari rabu, ada juga yang hari selasa.

Aku pribadi masih blm mudeng (yach..ketauan deh bego-nya.he3). Aku heran sama beberapa pendapat yang menyatakan kita berdasarkan kegiatan wukuf di arafah sono.

Aku jadi heran kenapa sieh penentuan titik tekan-nya pada prosesi ibadah haji-nya??? Kalau menurut aku, Idul Adha itu kan momentum yang dr peristiwa disembelihnya Ismail oleh Ibrahim (yang kemudian menjadi domba). Kemudian dalam perkembangannya, satu hari sebelum hari H itu dilakukan wukuf (bagi yang ibadah haji) dan puasa (bagi yang sedang tidak beribadah haji). Jadi, harusnya titik tekannya adalah Idul Adha-nya itu sendiri, bukan karena wukuf di arafah sono udah kelar trus berarti udah Idul Adha. Kalo namanya puasa arafah itu aku rasa itu sekedar nama. Apa di zaman nabi Ibrahim waktu itu ada wukuf dulu di arafah??. Proses ibadah haji itu kan turun setelah peristiwa idul qurban itu. Jadi puasa arafah itu bukan berarti puasa saat orang2 yang ibdah haji lagi wukuf di arafah tapi puasa satu hari sebelum Idul Adha, dan kalo bagi orang2 yang ibadah haji satu hari sebelum Idul Adha itu prosesi-nya adalah wukuf di arafah.Secara juga, antara Arafah dan Indonesia kan punya perbedaan waktu githu lho!!! Aq rasa Islam telah mengatur itu. Jadi, please...ini idul Adha bukan Idul Haji....(waduh..bahasa-nya maksa banget...).

Ini bukan pendapat yang didasarkan pada sebuah sentimen. Aku cuma mendasarkan pada pertanyaan2 yang muncul dalam benak kemudian diolah dalam fikir dan hati dengan senantisa berdzikir kemudian dishow-up di blog-ku yang maniz ini (he3)

ok lah gitu aja



Title: Tentang Tiga Waktu Hari Raya; Written by Shinta ar-djahrie; Rating: 5 dari 5

No comments: