Pages

Thursday, February 16, 2012

Dari Bongko Hingga Blendung


Sabtu adalah harinya lari pagi. Kali ini sendirian dan di kampung halaman. Karena saya juga punya janji akan mengunjungi rumah seorang sahabat, maka saya mengarahkan rute lari pagi ini ke arah selatan. Ba’da Shubuh masih malas-malasan, kemudian menemani adik mengerjakan PR, dan baru pada pukul 5.20 saya siap untuk lari pagi. Kesiangan ya??hehehe.

Setelah jalan sambil pemanasan, saya baru benar-benar lari ketika masuk ke beberapa ruas terakkhir Jalan Cempaka hingga rel kereta api jalan Sultan Agung. Selepas itu saya hanya jalan cepat hingga akhirnya santai saat sudah dekat dengan Pasar Kejambon. Entah kenapa perempuan itu memang punya insting untuk selalu pengen ke pasar. Buktinya setiap jalan atau lari pagi dan melewati pasar, saya sering mampir. Tentu saja kalau tak lupa bawa dompet..:D . Setelah masuk dan melihat-lihat isi pasar, saya menelpon kerumah dan menanyakan barangkali ada request , ternyata hanya menitip kue-kue, heemhh. Akhirnya langkah saya terhenti di salah satu kios yang menjual makanan tradisional, saya akhirnya membeli beberapa makanan berikut :


  1. Bongko pisang. Makanan yang terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur potongan pisang. Adonannya ada yang berwarna merah, ada juga yang hijau. Entah kenapa diberi nama bongko. Saya curiga nama itu karena pengemasannya, dibungkus dengan daun dengan bentuk “ditum”.. *kecurigaan yang aneh.hehe*. Tapi yang pasti, kue bongko pisang ini merupakah salah satu jajanan favorit saya. Dibanding nagasari yang mungkin merupakan kue “satu genre” , saya prefer ke kue bongko. Oya, kue bongko merupakan salah satu jajanan tradisional yang sering juga dijadikan hantaran kalau acara-acara tertentu pada masyarakat di desa. Kalau ngomongin kandungan gizi, heemhh..menurut saya makanan ini punya nilai gizi, kan ada tepung beras dan pisang..hehe. Tapi mungkin yang rada dikhawatirkan adalah penambahan pewarna yang kadang menggunakan pewarna berbahan kimia. Kalau yang hijau mungkin bisa pake pewarna alami. Tapi selama kadarnya tidak terlalu banyak, nggak masalah. Lagian tidak kita konsumsi tiap hari toh?? :p
  2. Arem-arem. Kita mungkin beberapa kali menyebutnya sebagai lontong isi, mungkin karena sama-sama terbuat dari beras dan dibungkus dengan daun dalam bentuk yang hampir sama. Tapi proses pembuatannya saja jelas sangat jauh berbeda. Arem-arem ini adalah makanan yang terbuat dari nasi dan didalamnya ada “isi”nya. Isinya bisa beragam, ada yang daging, tempe tahu, ada juga yang sayuran. Makanan ini memang tepat untuk pengganti sarapan. Bedanya dengan lontong..ya jelas beda. Tadi yang saya temui dalah “arem-arem mini” karena bentuknya kecil, dua kali telan sudah habis.hehe.
  3. Bugis. Terbuat dari tepung ketan dan berisi “enten-enten” yang terbuat dari kelapa. Saya tidak terlalu suka enten-enten kelapa baik yang di Bogis maupun di dadar gulung, makanya kalau makan kue ini biasanya enten-entennya disingkirkan.hehe.
  4. Onde-onde. Dari tepung ketan dan isinya kacang hijau, bagian luarnya dihiasi wijen.
  5. Olos. Ini mungkin makanan yang kemarin-kemarin sedang menjadi “hot topic” bagi orang Tegal yang jarang ke Tegal.hehe. Terbuat dari tepung kanji, bentuk bulat dengan isinya sayuran pedas. Di beberapa tempat olos bentuknya bulat kecil, tapi tadi di Pasar Kejambon saya menemukan olos yang bulat rada besar seukuran onde-onde. Marem banget lah! :p
  6. Blendung, Uli, dan Alu-alu. Nah, ini makanan dari jagung yang biasanya dikangenin sama orang-orang yang pernah mampir ke Tegal. Saya hampir melewatkan mbok-mbok penjual blendung, karena lokasinya memang nyaris tak terlihat. Ketika saya hampir mencapai pintu keluar utara pasar, sudut mata saya tanpa sengaja mampir ke sebuah bakul yang diatasnya ada beberapa makanan dengan nuansa putih dan hijau. Saya yang nyaris keluar akhirnya mundur beberapa langkah, dan ketika melihat ada blendung, maka saya memantapkan diri untuk berhenti dan membelinya.hehe. Sebenarnya bukan buatku, tapi untuk sahabat saya yang akan saya kunjungi. Orang rumah juga sebenarnya request kue gemblong tapi karena saya tak menemukan akhirnya saya ganti dengan blendung yang juga dicampur dengan Uli dan Alu-alu. Saya jujur saja tidak paham seluk beluk uli, tadi juga nggak makan. Kalau Alu-alu memang salah satu makanan favorit saya, ini terbuat dari beras ketan. Alu-alu ini mirip lupis, tapi saya bersikeras bawa alu-alu ini berbeda dengan lupis!!hehe.

Selesai sudah belanjaan kue saya pagi ini. Oya, untuk harga, karena di pasar tradisional maka harganya sangat terjangkau. Kalau mau membeli jajanan yang lezat dan murah memang langsung saja ke pasar, jangan ke supermarket dong..hehe. Untuk lima jenis makanan yang saya sebutkan pertama diatas harganya masing-masing hanya berkisar dari 400-500 rupiah. Murah bukan?? Sedangkan untuk blendung satu bungkusnya bisa  seribu atau dua ribu rupiah. Tadi saya beli alu-alu dua ribu rupiah, wuiih...buanyak banget, dimakan bareng sahabat..nikmat sekali.. hehe.

Maka dari pasar kejambon, saya menenteng dua plastik makanan. Itu sudah saya pisahkan untuk yang dijadikan hantaran dan dibawa pulang. Kali ini saya berjalan santai dari pasar kejambon ke rumah sahabat saya di Kademangaran. Waktu menunjukan sekitar pukul 6.30 saat saya sudah sampai tujuan. Heh, dia masih terlihat bangun tidur!!alamakjang!! Kemarin saya ajak lari pagi bareng bilangnya kalau pagi sibuk nyiapin sarapan...ternyata eh ternyata. Kemudian kami mengisi pagi khas perempuan rumahan. Ngobrol diteras rumah sambil ngrumpi sana-sini. Kebetulan juga pas ada kakak ipar sahabat saya yang juga istri dari kakak kelas saya. *ribet*.

Heemh.., beberapa obrolan yang muncul memang beberapa kali mengarah ke nggosip . Sebagai perempuan, saya akui naluri itu memang sering muncul ketika sudah ngumpul. Tapi sebenarnya kita bisa kok mengontrol itu. Tadi juga saya lebih memilih untuk ngomongin masalah pekerjaan, rencana bisnis, share ide, dan lain-lain. Eh, ngomongin cowok juga tidak terlewatkan ding..hehe.

Surprise juga karena pagi itu juga saya bertemu dengan kawan lama.., dan dia sekarang sedang jadi bumil!!! Whuaaaaa.., unyu-unyu banget! Kami kemudian ngobrol seru tentang perkembangan kehamilannya. Ah, dia hamil tapi masih terlihat slim . Bisa dibayangin seperti apa tampang mupeng-ku saat itu.hehehe. Jadi ibu hamil kayaknya amazing banget yak. Tadi kami ngobrolin banyak hal.., tidak bisa detail diceritain disini,  rahasia wanita dong. Hehehe. Pastinya pertemuan singkat tadi lumayan seru, dari sekedar ngomongin jenis kelamin janin, resiko ibu hamil bepergian jauh, sampai ngomongin cuti hamil segala. Untuk temanku yang sedang menanti kelahiran buah hatinya, God Bless U!

Sekitar pukul 8.30 saya pamit pulang, tentu saja diantar oleh sahabat saya itu. Sebenarnya hari ini saya ada agenda untuk menemui pimred salah satu koran lokal, menemui guru SMP, dan beberapa agenda lain. Tapi tadi saya terakhir konfirmasi via telpon, ternyata beberapa agenda tersebut harus ditunda. Ya sudahlah, kebetulan saya juga masih ingin istirahat dirumah. Tapi nanti ba’da Dhuhur saya ada agenda keluar hingga sore dan kemudian bablas berangkat ke Purwokerto kembali.. Saya sedang tak ingin melewatkan hari Minggu di Mafaza yang selalu padat agendanya.hehehe. Sekian #SSm hari ini, selamat berakhir pekan untuk semua.. ^-^.

Sabat Bersahabat, 28 Januari 2012,  11:47 am, at home sweet home... Sesiang ini belum juga mandi..:p

# menikmati suasana dhuha di ruang tamu, angin semilir, riuh jalanan, koran pagi, dan kue lezat...plus koneksi hotspot..hehe. rumahku emang surgaku. Kalau inget kayak gini, jadi terus kepikiran kapan bener-bener bisa pulang. Ayolah Shin, disegerakan...:p *ambigu nih bahasa-nya*.

#aku selalu ngrasain bisa ekspresif kalo dengerin Avril!!!Cadas!! Arrggghhhhhhh... :D

  
Title: Dari Bongko Hingga Blendung; Written by Shinta ar-djahrie; Rating: 5 dari 5

No comments: