Pages

Sunday, March 25, 2012

KADO (Kata dan Doa)



Teruntuk : mbak Endirah Ekaningrum

Bahkan rerintikan hujan di siang kali itu masih bisa kuingat notasinya. Saat kumandang adzan Dhuhur sudah habis gemanya, dan dengan baju basah kuyup saya muncul di sebuah rumah di komplek pangkah indah nan meriah..:D. Karena dengan prediksi yang masih belum yakin bahwa akan hadir atau tidak di perhelatan pernikahan mbak Eka, maka di dua pekan sebelum hari H saya  sempatkan menghabiskan waktu bercengkarama di rumahnya. Kebetulan waktu itu juga ada acara mengisi training di SMA Muh Tarub, jadi tak terlalu jauh (walaupun juga tidak dekat ya mbak?/J). Hingga senja hendak tenggelam, saya menghabiskan waktu untuk ngobrol ngalor-ngidul-ngetan-ngulon dengan mbak Eka. Tadinya sudah direncanakan akan menginap, tapi karena saya masih dalam kondisi fisik yang belum fit dan tak membawa obat, maka pertemuan dicukupkan pada obrolan berjam-jam itu. Obrolan cukup random tapi juga serius, cerita tentang perjuangan mencari jodoh hingga buka rahasia warna kebaya.., hehehe.

Maka, saat ini, di hari dimana hampir habis bulan maret, berarti hampir satu bulan usia pernikahan mbak Eka, saya ingin merengkuh bahu beliau dan berucap : selamat mengawali episode baru, sayapmu kini telah genap satu pasang, terbang lebih tinggi dan lebih kuatlah, mbak!

Pernikahan bukanlah sebuah tujuan, melainkan sebuah kendaraan yang akan membantu kita untuk lebih mengoptimalkan diri meraih tujuan hidup. *sokBijakNih.hehe*. Semua orang akan menikah kok. Jangankan manusia, hewan dan tumbuhan juga diciptakan berpasang-pasangan. Yang membedakan adalah peran dan tanggungjawab di muka bumi ini. Semua orang ingin menikah, khususnya di usia-usia “unyu” alias usia produktif. Semua orang ingin, tapi pada kondisi masing-masing tidak semua orang membutuhkan sepasang sayap untuk terbang. Lebih tepatnya, belum semua orang membutuhkan. Maka, sebenarnya tidak ada nikah muda atau nikah terlambat. Yang ada adalah waktu yang tepat untuk menikah. *semoga ini bukan apologi.hehe*.
Read more ...
Monday, March 19, 2012

Kreatifitas Lintas Batas

Pada akhirnya  jarak itu memang hanya persoalan keterjangkauan, aksesibilitas. Bagaimana bisa perjalanan Tegal-Purwokerto bisa lebih lama dibanding Jakarta-Singapore, misalnya?! Jawabannya hanyalah soal akses.

Salah satu hal yang seru ketika saya punya gawe dengan teman-teman FLP (Forum Lingkar Pena) Tegal adalah ketika menjalani prosesnya. Lokasi kami masing-masing cukup berjauhan, tapi ternyata hati dan semangat kami mungkin terpaut cukup dekat. ^_^. Jadi, ketika Yustia mengabarkan dan mengingatkan tentang agenda open recruitment, saya juga jadi seperti “tersengat” dan kembali memutar otak, bagaimana caranya mempersiapkan acara dalam waktu kurang dari satu minggu. Disinilah saya masih menitipkan apresiasi yang cukup tinggi untuk om Mark Zuckerberg, sang pembuat situs jejaring sosial Facebook. Hehe.

Ya, kalau FB setiap saat menanyakan kepada anda “what’s on your mind”, maka pertanyaan yang saya ajukan tiap membuka FB adalah “kebermanfaatan apa yang bisa dilakukan dengan situs ini?!” . Pergi berselencar ke FB sebenarnya sama saja dengan kita pergi ke suatu tempat untuk bersosialisasi. FB bisa menjadi sebuah mall, pasar, sekolah, lapangan, dan lain-lain. Kita yang akan menentukan sendiri kemana kita akan pergi. Kalau kita biasa lebih suka ke mall, untuk nampang (uji eksistensi.hehe), ngrumpi, dan lain-lain, maka FB kita juga bisa kita jadikan tempat seperti itu. Kalau kita suka ke tempat-tempat diskusi, belajar banyak hal, maka secara tidak langsung kita bisa menjadikan FB sebagai tempat yang kita inginkan.
Read more ...
Thursday, March 08, 2012

RINDU


Gerimis menipis, menghantarkan dingin di relung-relung dini hari yang sunyi ini. Lima kursi kosong dihadapanku. Seperti langit kosong yang absen ditemani purnama. Anganku bergumam, tak kurang dari semester lagi, sunyi ini akan terpecah. Sekitar lima bulan lagi, kita mungkin akan kembali merasakan riuhnya menit-menit menjelang Shubuh ditabuh. Ya, lima bulan lagi, aktivitas sahur ini akan beramai-ramai dengan saudara muslim sedunia.

Ada kerinduan yang tak mampu terbahasakan kepada Ramadhan dan di dini hari tadi tiba-tiba terasa mencelos di hati. Kalau ditanya, kenapa rindu? Ah, untuk sebuah rindu yang suci, kupikir tak butuh sebuah alasan. Kerinduan ini sudah terlanjur tersangkut pada banyak hal disana.

Merindukan bulan Ramadhan, merindukan semua hal tentang itu. Semuanya membuat rindu. Ibadah puasanya, kemuliaannya, syahdunya, suasananya, pernak-perniknya, hingga budaya-budayanya bahkan segala ironi serta tragedi yang mungkin terjadi. Tak ada yang dapat melebihi syahdunya malam-malam di bulan Ramadhan. Tak ada yang mampu mengalahkan kebahagiaan senja-senja Ramadhan.

Read more ...

Hayya 'alal Falah

"inna lilmuttaqinna mafaza..." [78:31]

Sering kita memohon untuk diberikan umur panjang. Begitu berharganya usia, bergitu berharganya waktu sehingga kita memohonkan untuk berumur panjang. Kalau orang bilang "tua itu pasti, dewasa adalah pilihan" , tapi kalau kata saya "Tua itu belum pasti, Dewasa apalagi!!". Yeeah, adakah yang bisa menjamin kita akan benar-benar menjadi tua? Adakah nafas ini masih terasa di esok pagi ?! Tak ada waktu tersia ketika kita mengingat mati. Dan menurutku, waktu adalah guru yang paling bijak. Bagi pembelajar, semakin tersedia waktu berarti semakin banyak hal yang akan diketahui. Waktu adalah teman setia kita untuk berproses. Jika kita mau terus berproses, waktu akan membuat kita bertambah pengetahuan dan wawasan. Cara pandang kita semakin luas seiring bertambahnya waktu.

Waktu jua lah yang kemudian membuat ada perubahan dalam cara pandang ketika aku mendengar kata "menang". Saat kecil kita akan berkata menang ketika kita mendapatkan ranking satu, medali, atau apapun. Namun seiring waktu, kita mungkin akan semakin merasakan ternyata urusan menang itu bukanlah sekedar hasil, tapi proses. Kalau boleh mengutip Plato : "Menaklukan diri sendiri adalah kemenangan yang paling akbar.."

Hidup ini adalah kumpulan episode-episode yang terangkum indah dalam sebuah jalinan legenda. Tiap orang memiliki legenda hidupnya masing-masing. Episode-episode tersebut terurai sebagai ruas yang akan kita jalani dan membawa kita kepada dua konsekuensi : menang atau kalah!! Kemenangan yang komperehensif, dimana perlu Maha Juri yang Objektif, yang kemudian medali kemenangan atau kekalahan terkalungkan pada hati nurani.
Read more ...
Tuesday, March 06, 2012

SAMPUL


#CatatanRingan


Meski mencintai buku, saya mungkin bukan termasuk orang yang cukup telaten untuk merawatnya. Namun untuk sekedar memberikan sampul pada buku, tentu saja itu tak perlu membutuhkan sebuah ketelatenan yang tinggi. Begitu pula yang kulakukan terhadap buku-buku yang kumiliki. Kerap kali merasa ada yang mengganjal di mata ketika barisan buku di rak terlihat “telanjang” tanpa sampul. Teringat pula ketika bulan lalu sempat  salah satu buku saya kondisi halaman mukanya menjadi sangat “mengenaskan” setelah terjebak hujan dalam perjalanan hendak ke Purwokerto. Halaman depan buku itu yang berwarna biru gelap buku menjadi memiliki banyak aksesoris putih karena terkelupas di sana-sini akibat terciprat hujan.

Demi mengingat bahwa musim hujan tahun ini akan panjang, dan saya kerap membawa buku kemana-mana, sore tadi kusempatkan mampir ke toko buku untuk membeli sampul plastik gulungan. Hari minggu kemarin saya sempat juga mampir ke swalayan kampus, tapi ternyata disana tidak tersedia sampul yang aku maksud. Maka sore tadi kusinggahi salah satu toko buku waralaba yang terkenal dengan “diskon”nya dan pelayanan penyampulan buku. Sayang sekali, gadis penjaga toko buku itu menyampaikan bahwa persediaan sedang kosong. Ya sudahlah, di toko buku itu malah akhirnya saya beli satu novel baru.hehehe. Namun, dewi fortuna rupanya masih menyertai aktivitas ngabuburit saya kemarin sore. Ketika perjalanan pulang dan turun hujan lebat, saya masuk ke koperasi unsoed, dan ternyata disana tersedia sampul plastik gulungan yang dicari-cari, bingo!!! :p

Sampul buku memang banyak jenisnya. Saat SD dulu kita mungkin mengenal sampul coklat yang dicetak khusus untuk buku ukuran standart. Sampul coklat itu biasanya dilengkapi kotak untuk mencantumkan identitas. Saya paling ingat adalah di sampul coklat itu ada kata-kata mutiara seperti : “Rajin Pangkal Pandai, Malas Pangkal Bodoh”.hehehe. Entah saat ini di sekolah-sekolah dasar masih adakah aktivitas untuk memberikan sampul coklat pada buku ulangan. Biasanya hari-hari pertama di awal caturwulan atau semester aktivitasnya adalah memberikan sampul pada buku-buku tulis pribadi yang digunakan untuk setiap ulangan harian.

Read more ...
Saturday, March 03, 2012

Maret, Maret, Maret!! Semangat!

Oke, sakitnya sudah cukup. Saatnya bangkit kembali. Sepekan lebih banyak istirahat di kamar membuat saya sangat merasa bosan. FYI, saya terkena gejala thypus dan juga infeksi/pendarahan lambung. Tapi, sekarang sudah mulai membaik kok, atas doa semuanya.

Dan...tiba-tiba saja sudah bulan Maret. Yang pasti urusan di radio yang menumpuk harus segera diselesaikan dalam tempo sesingkat-singkatnya. :D

Kemudian agenda yang ingin dihadapi di bulan Maret : pengen ikut lomba baca puisi piala Piek, apply GYCS 2012, nunggu pendaftaran PPAN jateng, nulis essay, belajar cerpen, acara KAKI, rumah menulis, proyek buku biografi. Itu dulu deh buat bulan maret. Cukup padat kan??
Semangat lah!  ^_^.


Sepotong liriknya SO7 yang Pasti AKu Bisa menemani semangat awal maret ini. BISA! Insya Allah.. ^_^



Shinta arDjahrie
Senja di Kantor lazis, 3Maret 2012.
Read more ...