Pages

Wednesday, October 02, 2013

[ Mimpi yang Terjaring di dusung Rinjing ]

Deras sungai memberhentikan perjalanan di sepertiga akhir siang kala itu. Meski ada jembatan bambu yang masih mampu menopang kendaraan motor , kami memilih jalan setapak untuk sejenak menengok sisi bukit yang lain. Gerakan turbin sesekali menjadi musik pengiring perjalanan, dan dari sanalah kami tahu itu adalah sumber pelita  yang telah memercikan peradaban kepada warga. Hanya sekitar dua puluh kepala keluarga, warga asli setempat, yang bertahan di tanah perbukitan tersebut. Aliran listrik belum sampai di dusun ini. Mereka mengusahakan sendiri untuk dapat menerangi rumah masing-masing. Sekedar untuk menambah semangat anak-anak mereka belajar di rumah  setelah berjalan jauh berkilo-kilometer ke sekolah. Mereka tetap ingin anak-anak menjadi pintar, supaya dapat membangun dusun mereka yang redup redam.  Itulah sepotong kisah dari dusun Rinjing, Gununglurah, Cilongok.

Rinjing adalah salah satu titik disitribusi dari salah satu lokasi penyembelihan Kampung Qurban yang mencakup beberapa desa lain diantaranya :  Karanggondang, Sambirata dan Pesawahan, Gununglurah.  Tentu bukan sekedar keratan daging Qurban yang disampaikan nantinya di KAMPUNG QURBAN. Ini bukan sekedar urusan seekor domba Qurban, ini adalah bukti cinta dan ketaqwaan kita pada sesama. Agar asa itu tetap menyala, agar mimpi itu tetap dapat bersemi, agar senyum itu mengulumkan pesan bahwa Islam adalah rahmat untuk semua orang, tak ada yang terabaikan. Semoga.


Title: [ Mimpi yang Terjaring di dusung Rinjing ]; Written by Shinta ar-djahrie; Rating: 5 dari 5

No comments: