Pages

Saturday, November 12, 2011

Mengunduh Makna yang Terlahir Dari Detak Anak Arloji


Sejatinya hidup ini adalah kumpulan cerita yang terjalin satu sama lain. Cerita yang ketika mampu menyerap maknanya akan menjadi sebuah pelajaran berharga yang tak ternilai harganya. Kadang cerita itu dibiarkan berlalu begitu saja, seperti kita berkendara dan membiarkan semua itu terlaju. Tak semua orang pula mau dan mampu merefleksikan tiap bait cerita kehidupan yang terlewati.

Membaca cerpen-cerpen Kurnia Effendi dalam Anak Arloji, seperti kita membaca fenomena kehidupan. Konflik yang sebenarnya ada di sekitar kita. Konfik yang dihadirkan tidak terlalu anomali. Namun di tangan Kef  - panggilan Kurnia Effendi- semua kisah sederhana tersebut terkemas indah. Kekuatan diksi yang kuat membuat pembaca enggan untuk memberi jeda saat membaca kisah-kisah yang tersaji.

Salah satu kisah sederhana yang terkemas dengan apik itu adalah pada cerpen “Pertaruhan”. Kisah dua pemuda yang gemar bertaruh untuk melakukan hal-hal yang tidak biasa, seperti minum kopi dengan campuran arsenik hingga bertaruh nyawa di rel kereta api. Kisah ini nampak biasa dan memang akan terasa biasa saja apabila bukan Kef yang membawakannya. Seperti juga pada cerpen “ La Tifa” , kisah seorang gadis yang meratapi keluguannya pada seorang laki-laki paruh baya dan memutuskan untuk merubah nama dari “Latifa” menjadi “La Tifa”. Dengan sangat anggun, Kef mengantarkan pembaca pada kisah tentang sebuah pencarian jatidiri. Latifa tidak menemukan latifa pada dirinya, ia merasa malu, kotor, jijik, dan marah pada diri sendiri. Sebuah nama menunjukan sebuah identitas diri, maka tidak match ketika nama yang bagus melekat pada orang yang telah melakukan perbuatan yang dirasa hina. Pesan ini disampaikan oleh Kef dalam cerpennya dengan siratan bukan suratan. Suratan yang tertera pada cerpen ini sekedar alur kisah yang mengalir mendayu. Namun Kef mampu menaruh pesan itu dengan sangat apik ibarat meletakkan sebuah batu zamrud dalam kotak perhiasan. Dari ukiran kotak perhiasannya pun dapat dikira betapa mulianya sesuatu yang tersimpan di dalamnya. Dan Kef memang pengukir kisah yang piawai.


Pertaruhan dan La Tifa adalah dua diantara 14 cerpen yang terangkum dalam kumcer Anak Arloji. Keempatbelas cerpen tersebut merupakan cerpen-cerpen terpiluh dari sekian banyak cerpen yang pernah tercetak di media massa. Mengenai bilangan cerpen, Kef memang seorang cerpenis yang handal dan cukup produktif.  Puluhan cerpen dan novelnya sudah diterbitkan. Salah satunya, “Kincir Api” juga pernah memenangi penghargaan lima besar Khatulistiwa Literary Award tahun 2006. Kumcer Anak Arloji ini disusun sebagai sebuah kado ulangtahun Kef yang setengah abad.

Setiap cerpen yang terangkum dalam kumcer ini terasa padat berisi. Kef membuat setiap kata tak ada yang tersia, cerpen-cerpennya bukan mengobral metafora kata, tetapi semua itu dikemas dengan seefektif mungkin tanpa meninggalkan estetika yang ada. Bagi para penulis lain, Kef adalah seorang cerpenis yang rendah hati, sederhana, dan penuh kesantunan. Semua itu memang tercermin dalam cerpen-cerpennya yang selalu penuh dengan muatan diksi yang berdiri seperti masing-masing memiliki jatidiri yang dikenalkan pada pembaca. Pembacaan setiap cerpennya mungkin tak memakan waktu lama atau kerutan kening berlipat-lipat, seperti kita memakan kue lemper, kita akan merasa kenyang walaupun ukurannya kecil. Cerpennya sangat padat berisi.

Buku kumcer Anak Arloji ini juga sangat bisa untuk dinikmati para cerpenis pemula untuk belajar kebersahajaan dari seorang Kurnia Effendi. Membaca cerpen ini membuat kita kaya akan metafora, sehingga bisa memungkinkan menjadi stimulus imajinasi untuk berkembang. Setiap membaca cerpen Kef, kita akan mendapatkan suatu hal yang baru untuk dipetik. Seperti Anak Arloji yang semoga selalu berdetak jarum kehidupannya, semoga cerpenis-cerpenis seperti Kef akan selalu lahir dengan kisah-kisah yang sarat makna.

Informasi Detil Buku
Judul   : Anak Arloji
Penulis : Kurnia Effendi
Penerbit : PT Serambi Ilmu Semesta, Maret 2011
Tebal   : 237 halaman
ISBN   : 978-979-024-351-4

*) Peresensi adalah pembelajar otodidak, tinggal di Tegal, penikmat buku, latar belakang pendidikan:  mahasiswi sastra inggris UNSOED, anggota Forum Lingkar Pena.
Title: Mengunduh Makna yang Terlahir Dari Detak Anak Arloji; Written by Shinta ar-djahrie; Rating: 5 dari 5

No comments: