Apa yang kita lakukan
kalau lagi penasaran? misal penasaran sama film terbaru. Mencatat tanggal putar
perdana film itu dan mengusahakan untuk nonton dan mennikmatinya. Penasaran
dengan restoran milik teman. Kita berusaha untuk mendatangi dan mencicipi makanan
disana. Satu-satunya cara untuk memenuhi rasa penasaran adalah mencari tahu
secara langsung. Bahasa gaul-nya mungkin mirip-mirip sama "kepo", tapi kepo lebih cenderung pada hal-hal sepele. Selama tidak berlebihan,
kepo tidak masalah. Kepo lebih kepada ekspresi antusiasme atau mirip-mirip juga
dengan gairah pada suatu hal.
Pernah nggak
mengalami kepo sama kehidupan ini? Teman saya dulu pernah bilang : "aku
penasaran shin, kamu kayak apa ya di sepuluh tahun lagi?" . Atau dari kita
juga pernah penasaran dengan alur cerita apa yang sudah ditentukan sama Allah
buat kita.
Kadang muncul rasa
penasaran pada rencana Allah. Penasaran yang muncul karena merasa bahwa cara
tangan Dia dalam bekerja, itu selalu keren. Bahkan jika pada adegan atau
kejadian yang tidak sesuai ekspektasi, selalu ada surprise yang mengagumkan.
Penasaran ini membuat kita punya gairah hidup. Penasaran yang membuat kita
selalu bersyukur dengan setiap apapun yang terjadi.
Kadang muncul rasa penasaran pada rencana Allah. Penasaran yang muncul karena merasa bahwa cara tangan Dia dalam bekerja, itu selalu keren. Bahkan jika pada adegan atau kejadian yang tidak sesuai ekspektasi, selalu ada surprise yang mengagumkan. Penasaran ini membuat kita punya gairah hidup. Penasaran yang membuat kita selalu bersyukur dengan setiap apapun yang terjadi.
Kayak kita nonton
film terus berekspektasi bahwa sang lakon bakal menang kemudian mati. Tapi
ternyata melalui scriptwriter dan sutradara yang hebat, dimunculkan adegan
kematian lakon ditengah-tengah film sebelum menang. Ada sedih dan kecewa tapi
menikmati film itu kan tidak semata-mata pada satu scene, melainkan juga pada
alur ceritanya. Kita akan dibuat terkagum-kagum dan merasa surprise dengan
cerita yang tidak diduga-duga, terhibur dan mengambil banyak makna dari sebuah
cerita. Film yang bagus bukan sekedar film yang menghibur tetapi juga bisa
punya kedalaman kisah dan alur dan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik lain.
Mungkin bagi yang
baca tulisan ini akan menganggap bahwa aku kebanyakan nonton film???!!
hemmhh.., kalau "banyak" itu menunjukan kuantitas sepertinya salah.
Aku memang menyempatkan nonton film dan baca novel minimal satu pekan sekali.
Aktivitas itu menjadi salah satu bentuk "ibadah intelektual" yang
saya yakini. Seperti saya meyakini bahwa tiap hari kita butuh sholat lima
waktu, tiap hari kita butuh baca Al-Quran, tiap hari kita butuh berbuat baik
pada orang lain, dan sejenisnya. Dalam tataran ini, saya melihatnya sebagai kebutuhan bukan kewajiban. Saya sepakat bahwa mengkonsumsi karya sastra dapat memunculkan
jiwa pemberani dan mengajari kita untuk bersikap bijak. Ini berbicara tentang
mental. Tentu saja topik ini tidak akan ditulis panjang lebar disini. Intinya
sih, kalo aktivitas menikmati karya sastra berpengaruh pada cara pemikiran saya
itu bisa jadi, tapi cara saya memandang bukan semata-mata bersifat fiktif dan
dramatis seperti kisah di film-film (karena saya jg tidak terlalu suka genre
"drama" hehe). Yeah.., You are what you read, kamu adalah apa yang
kamu baca.
Back to topic, kita
memang perlu penasaran pada kehidupan meskipun kita menjalani hidup bukan
semata-mata memenuhi rasa penasaran. Tentu saja penasaran itu juga bisa jadi
bumerang. Misal karena penasaran kemudian kita lari ke tukang ramal, wah itu
jatuhnya malah syirik yak?! Kita jadi membuat prematur rasa penasaran kita
sendiri. Satu-satunya cara memenuhi rasa penasaran pada suatu hal adalah
merasakannya langsung, bukan menanyakan kepastiannya pada orang lain. Kalaupun
ada informasi dari orang lain adalah sebagai ilmu pengetahuan dan alat bantu
saja. Itupun informasi yang kredibel.
Misal kita penasaran
pada sebuah perlombaan yang akan diikuti, maka kita akan cari tahu seperti apa
gambaran pelaksanaannya, seperti apa karakter juri-nya, seperti apa
contoh-contoh yang sebelumnya. Cara kita untuk mencari tahu adalah cara yang
produktif yang membuat kita belajar dan semakin siap dengan segala kondisi.
Sama saja mungkin dengan ketika kita penasaran dengan alur hidup kita, bukan dengan nanya ke peramal atau bahkan ke
makhluk ghaib (kita mempercayai keberadaannya tapi bukan untuk menerima
informasi kepadanya, seperti kita percaya adanya calo tapi bukan untuk meminta
bantuan kepada para calo), tapi kita sudah dibekali petunjuk dengan Al-Quran,
difasilitasi dengan moment-moment sholat dan doa, ada juga fasilitas para ulama
yang bisa kita jadikan tempat bertanya, tapi semua upaya yang kita lakukan itu
bermuara pada satu hal yaitu membuat kita semakin dewasa dan siap untuk
menjalani hidup yang kita "kepo-in".
Kepo pada hidup
adalah antusiasme yang membuat kita akan banyak belajar, bertanya untuk
mempersiapkan diri kita. Penasaran pada kapan dan siapa jodoh kita, penasaran
dengan kematian kita, penasaran dengan nasib kita??? cara memenuhi penasaran
itu adalah dengan banyak belajar dan mempersiapkan diri. Karena hidup ini
adalah bukan persoalan siapa, kapan, dan berapa. Tapi hidup ini adalah lebih
kepada apa, mengapa, dan bagaimana. Maha Baik nya Allah --selaku sutradara kehidupan--,
dalam melewati masa penasaran itu, segala prasangka dan harapan kita juga turut
dipertimbangkan. Jadi gak otoriter. Apa yang kita prasangka-kan dan harapan
yang kta semaikan menjadi unsur pendukung juga selain upaya ikhtiar dan
belajar. Jadi masih isi rasa penasaran dengan banyak belajar, berprasangka
baik, serta tak jemu menebar mimpi dan harapan.
Purwokerto, Januari
2013
# di kamar kos,
dengan mie rebus dan sebatang coklat diiringi paradise-nya coldplay. Sekedar
dan sekedar ngisi waktu galau dengan menulis sembari juga masih penasaran pada
isi hati seseorang...huehehehe... , bacanda dink:D .
# Selamat berakhir
pekan dan selamat kepo! ;)
No comments:
Post a Comment