#CJR
Dan dari mana saja engkau keluar (untuk mengerjakan shalat) hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Ka'bah). Sesunggunya perintah berkiblat ke Ka'bah itu benar dari Allah (tuhanmu) dan ingatlah Allah tidak sekali-kali lalai akan segala apa yang kamu lakukan". (QS 2 : 149)
Pagi ini tanpa disengaja saya mendapat kesempatan untuk turut rombongan yang akan menentukan arah kiblat pada mushola yang akan dibangun di desa Pangebatan, Karanglewas, Banyumas. Jujur saja, ini mungkin pengalaman pertama bagi saya pribadi, jadi tolong dimaklumi kalau agak-agak norak.hehe.
Keikutsertaan saya pagi ini sebenarnya ingin tahu saja, atau bahasa gaulnya itu "kepo".hehe. Pas tadi pagi liat om Khaerul datang, mampir ke studio dan cerita mau ke Pangebatan, maka "ke'kepo'an" saya muncul, dan langsung bilang "ikut dong om..."hehe. BErhubung saya adalah keponakan ideologis yang pintar, baik hati dan tidak sombong, maka si Om langsung mengiyakan "ayook ikut aja, nanti kamu bantu foto-foto seperti biasa". Sip lah!
Singkat cerita, kami menuju ke desa Pangebatan, Karanglewas. Lokasinya masih asri, dikelilingi kebun-kebun dan persawahan. Yeaah, ini salah satu alasan yang membuat saya masih betah di purwokerto, karena sering punya kegiatan-kegiatan langsung ke desa-desa yang masih asri.
Setelah perjalanan yang cukup berkelok-kelok (tapi jalanannya sudah cukup bagus kok), sampailah kami ke Musholla Asy-Syukur yang berlokasi di Dusun 2 Rawa Salak, desa Pangebatan, kecamatan Karanglewas, Banyumas. Sebenarnya musholla ini sudah dibangun setahun yang lalu dengan kondisi yang apa adanya. Serius, ini apa adanya. Bahkan ketika saya sudah sampai di depannya, saya sampai bertanya : "mas, yang mana musholla-nya?". Mas dayat menjawab : "lha itu." sambil menunjukkan bangunan berdinding bambu di sebelah kanan saya. Perlu beberapa detik untuk saya meredakan kekagetan dengan kata "heh?"... Mungkin biasa melihat masjid fatimah yang seluas itu eh dihadapkan pada bangunan kecil nan rapuh berdinding bambu dengan kerusakan disana-sini. Ya Rabb, ampuni kebutaan kami selama ini yang mungkin terlalu lalai menghidupkan rumah-rumahmu. Saya teringat musholla dan masjid-masjid di kota yang bagus-bagus bahkan beberapa fasilitasnya canggih. Namun kita perlu membuka mata bahwa masih banyak juga rumah ibadah yang kondisinya masih sangat kekurangan.