Pages

Sunday, July 10, 2011

Benah Rumah Sehati : Pendar Senyum di Hati pak Faqih

“Terima Kasih ya mas, semoga bisa bermanfaat …..”

Itulah sebuah kalimat tulus nan merendah yang terucap dari seorang Abdul Faqih setelah rumahnya berhasil dibenahi oleh LAZIS MAFAZA. Pria Paruh Baya asal Ponorogo ini memiliki aktivitas keseharian mengajar ngaji di rumahnya di Desa Baseh Kecamatan Kedung Banteng. Tadinya Faqih sering dipusingkan dengan masalah atap rumahnya yang sering bocor, atau tiang penyangga rumahnya yang sudah mulai lapuk. Rumah yang sudah “tua” itu disana-sini mulai terlihat butuh diperbaiki, sekedar untuk melengkapi syarat sebuah rumah untuk berlindung dari hujan dan panas. Kendala pun hadir, bahwa untuk memperbaiki rumahnya itu tentunya butuh dana yang tidak sedikit.

Selain mengajar ngaji, pak Faqih bekerja serabutan. Beliau bekerja ketika ada tetangga yang memintanya membantu membangun rumah sebagai buruh bangunan, atau ketika musim tanam padi tiba saat tetangganya meminta beliau menjadi buruh taman padi. Dengan penghasilan rata-rata tidak lebih dari Rp. 30.000,- menjadi sulit bagi nya untuk memikirkan membangun rumah yang besar alias rumah“gedong”.Dengan doa serta ketulusan para muzzaki yang menyalurkan hartanya melalui LAZIS MAFAZA, Alhamdulillah rumahnya kini telah nampak jauh lebih baik dan tertata plus sebuah bonus Al Qur’an baru yang cantik dan menawan. Dengan bijak beliau berharap bahwa perubahan yang ada pada rumahnya ini semoga meningkatkan semangat belajar anak didiknya yang beliau bina. Terbayang saat beliau harus mengajar dengan hanya mengandalkan penerangan lampu 5 watt di ruang tengah rumahnya. Tanpa mengeluh atau merasa bosan beliau mengajari anak-anak disetiap Ba’da Maghrib hingga adzan Isya berkumandang. Kesibukan beliau di dasari niat yang kuat danpeduli pada pentingnya pembinaan kepada anak-anak sebagai bekal mereka sebelum menjadi dewasa dan terjun ke masyarakat. Bekal ilmu di TPA yang beliau ajarkan merupakan titik awal lahirnya orang-orang hebat disekitar kita.
Lihat Sekitar Kita

Rumah adalah tempat kita berlindung dari terpaan panas dan hujan. Papan adalah salah satu kebutuhan dasar bagi manusia untuk ia tinggal. Namun ternyata, masih banyak saudara-saudara kita yang belum memiliki rumah huni secara layak. Kisah Pak Abdul Faqih adalah salah satu dari sekian banyak cerita tentang betapa pentingnya arti sebuah rumah. Bagi Pak Faqih, rumah bukan sekedar untuk beliau berlindung dari panas dan hujan, melainkan sebagai tempat ia beribadah, berdakwah, menyampaikan ilmunya, tempat belajar bagi anak-anak yang tinggal disekitarnya. Kebermanfaatan rumahnya bukan hanya dinikmati oleh beliau seorang, tapi berkah bagi banyak orang.
Program Rumah Sehati LAZIS MAFAZA hadir untuk menautkan genggaman kita seua. Sekedar turut mengangsurkan tangan supaya tetes hujan tak membasahi mereka, sekedar menjulurkan lengan supaya terik mentari tak mematikan semangat belajar mereka. Sekedar sebagai ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang telah kita ecap, marilah berbagi..saling mengangsurkan lengan, menyatukan hati, untuk mengembangkan senyum yang akan membuat dunia ini ini tampak lebih manis...^_^.

(hasil editan dari catatan asli LAZIS MAFAZA PEDULI UMMAT)
Title: Benah Rumah Sehati : Pendar Senyum di Hati pak Faqih; Written by Shinta ar-djahrie; Rating: 5 dari 5

No comments: